Form WhatsApp

Hakikat Pendidikan di Sekolah Dasar

shape image

Hakikat Pendidikan di Sekolah Dasar


Hakikat Dan Fungsi Pendidikan di Sekolah Dasar

PENDAHULUAN
Sahabat Guru, sebagai pendidik di SD hanya dapat melaksanakan tugas dengan baik bilamana memiliki pemahaman yang baik pula tentang konsep pendidikan di SD. Kegiatan belajar ini akan mengajak Anda untuk mengkaji konsep dasar pendidikan secara mendalam sehingga diharapkan Anda memiliki pemahaman dan wawasan yang baik tentang pendidikan di SD.

Pengetahuan, pemahaman dan pengalaman Anda tentang pendidikan di SD senantiasa perlu dipersegar dan diperkaya, mengingat ilmu dan konsep tentang Pendidikan di SD adalah hasil pemikiran manusia yang bersifat dinamis, berubah-ubah karena pengaruh situasi dan kondisi kehidupan umat manusia pada umumnya. Konsep pendidikan selalu mengalami perubahan seiring dengan tuntutan zaman dan peradaban umat manusia di dunia dalam berbagai aspek kehidupan.

Pemahaman Anda yang baik tentang hakikat pendidikan di SD akan memperkaya wawasan dan memantapkan kepercayaan diri Anda karena Anda memiliki pegangan yang kuat dalam melakukan berbagai upaya pendidikan di sekolah Anda. Disadari atau tidak, setiap upaya atau tindakan Anda di dalam proses pembelajaran bahkan keyakinan Anda merefleksikan bagaimana pemahaman Anda tentang hakikat Pendidikan. Misalnya, guru yang selalu memberikan materi pelajaran hanya dengan cara ceramah di dalam kelas, guru tersebut cenderung menganggap bahwa hakikat pendidikan hanya mengubah anak “dari tidak tahu menjadi tahu.” Tentu saja anggapan seperti ini sangat tidak tepat, bahkan menyesatkan karena terlalu mereduksi pendidikan hanya sebagai persoalan pengajaran dalam kelas saja. Jangan sampai pandangan Anda tentang hakikat pendidikan seperti ini!

Definisi Pendidikan
1. Berkenaan dengan peranan pendidikan, orang yang beradab setidak-tidaknya bmemiliki common sense bahwa pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. Pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang dinamis dalam menyiapkan kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio-budaya dimana dia hidup. Persoalannya apakah Anda sebagai pendidik di SD sudah memiliki pemahaman tentang apa itu pendidikan?

Tentu saja berdasarkan atas pengalaman Anda sebagai guru di SD Anda dapat mendefinisikan apa itu pendidikan. Tidak jarang di antara Anda masih ada yang mengartikan pendidikan sebagai proses mengubah anak dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi bisa. Apa pun jawaban Anda, mari kita persegar dan kita mantapkan pemahaman tentang pendidikan.

Baca Juga : Permendiknas Tahun 2007 No 13-No16 Tentang Kompetensi Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru

Sebelum Anda memiliki definisi sendiri tentang pendidikan, terlebih dahulu mari kita fokuskan perhatian kita pada definisi pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli. Hal ini perlu kita lakukan agar kita memiliki khasanah pengetahuan atau wawasan yang luas, mengingat tidak gampang seseorang mendefinisikan sesuatu tanpa memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas terhadapnya. Pendidikan merupakan suatu fenomena manusia yang sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut pandang psikologi, sosiologi dan antropologi, ekonomi, politik, komunikasi dan sebagainya. Oleh sebab itu pula, definisi yang dikemukakan oleh para ahli sangat beragam sehingga cukup sulit menemukan definisi yang representatif, dapat diterima oleh seluruh pihak. Definisi yang dikemukakan oleh para ahli memiliki tekanan dan orientasi yang berbeda-beda karena landasan falsafah yang digunakannya berbeda-beda pula.

Salah satu pengertian yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara (1980) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan di dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.

Di dalam Kamus Internasional Pendidikan (International Dictionary of Education) pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga ciri utama sebagai berikut :
  1. Proses mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat, dimana dia hidup.
  2. Proses sosial, dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) untuk mencapai kompetensi sosial dan pertumbuhan individual secara optimum.
  3. Pengertian tersebut mirip dengan pendapat G. Thompson (1957) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap di dalam kebiasaan-kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku. Sejalan dengan pandangan tersebut, Crow and Crow (1960) mengemukakan: harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.
Pendapat tersebut memandang pendidikan bukan hanya sebagai pemberian informasi pengetahuan dan pembentukan keterampilan melainkan lebih luas daripada itu, meliputi usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan dipandang bukan semata-mata sebagai sarana untuk menyiapkan individu bagi kehidupannya di masa depan tetapi juga untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ke tingkat kedewasaan.

1. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, dapat diberikan beberapa ciri atau unsur umum dalam pendidikan, yaitu:
  1. Pendidikan harus memiliki tujuan, yang pada hakikatnya adalah pengembangan potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun bagi warga negara atau warga masyarakat lainnya;
  2. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan upaya yang disengaja dan terencana yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran dan pelatihan;
  3. Kegiatan tersebut harus diwujudkan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang lazim disebut dengan pendidikan formal, informal dan nonformal.
Tilaar (1999:28) merumuskan hakikat pendidikan sebagai suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta-didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global.

1. Rumusan hakikat pendidikan tersebut memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Artinya, proses pendidikan mengimplikasikan bahwa peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan yang immanent (tetap ada) sebagai makhluk sosial, dan juga mengimplikasikan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak pernah selesai.

2. Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia. Artinya keberadaan manusia adalah suatu keberadaan interaktif. Interaksi manusia ini tidak saja dengan sesamanya, tetapi juga dengan alam, ide, dan dengan Tuhannya.

3. Eksistensi manusia yang memasyarakat. Proses pendidikan adalah proses mewujudkan eksistensi manusia yang memasyarakat. Dalam proses ini terjadi internalisasi nilai-nilai, pembaruan dan revitalisasi (penyegaran) moral.

4. Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan ruang. Proses tersebut dapat menembus dimensi masa lalu, kini, dan masa depan. Selain itu berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi, proses pendidikan juga dapat menembus dimensi lokal, nasional, regional dan global.

Baca Juga : Permendikbud Nomor 20, 22, 23 Tahun 2016

Sahabat mbahguru.co.id juga harus mengetahui bahwa pandangan tentang hakikat pendidikan yang bersifat holistik dan integratif itu memandang peserta didik sebagai makhluk yang dikaruniai berbagai potensi oleh Penciptanya. Potensi yang dimiliki oleh peserta didik hanya dapat dikembangkan jika dia mengintegrasikan diri ke dalam kehidupan masyarakat dan mewujudkan tata kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Itulah manusia yang

berbudaya. Dengan demikian, pendidikan tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan dari kebudayaan. Proses pendidikan adalah proses kebudayaan dan proses kebudayaan adalah proses pendidikan. Memisahkan pendidikan dari kebudayaan berarti menjauhkan pendidikan dari perwujudan nilai-nilai moral di dalam kehidupan manusia.

Uraian di atas mengisyaratkan bahwa mendidik berarti bertindak secara bertujuan untuk mempengaruhi perkembangan peserta didik sebagai pribadi dalam kesatuan sistem sosio-budaya, dimana dia hidup. Itulah sebabnya setiap pendidik harus memiliki kemampuan mempengaruhi peserta didik. Sumber kemampuan ini adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta karakteristik pribadinya.

Pengaruh apa yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik agar mencapai tujuan tertentu, bukan merupakan pilihan teknis belaka, melainkan juga merupakan pilihan moral. Pendidik sudah pasti harus memilih apa yang “terbaik” bagi kehidupan peserta didik kini dan masa depan. Ini berarti bahwa fokus dan tujuan pendidikan bukan hanya aspek masa kini melainkan juga menyangkut tujuan hidup manusia dan perkembangannya di masa depan baik sebagai pribadi, sebagai warga masyarakat, sebagai warga negara, bahkan sebagai warga dunia serta sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan asumsi „dimana pun pendidikan akan selalu berhadapan dengan individu manusia yang tengah berkembang?, Sunaryo Kartadinata (1996) mengemukakan pengertian pendidikan dalam rumusan yang cukup sederhana tetapi penuh makna, yaitu pendidikan adalah proses membawa manusia dari apa adanya kepada bagaimana seharusnya.

Kondisi apa adanya adalah kondisi nyata peserta didik saat ini, suatu keberadaan anak dengan segala potensi, kemampuan, sifat, dan kebiasaan yang dimilikinya. Sedangkan kondisi bagaimana seharusnya adalah suatu kondisi yang diharapkan terjadi pada diri anak, berupa perubahan perilaku dalam aspek cipta, rasa, karsa dan karya yang berlandaskan dan bermuatan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi.

Dalam proses pendidikan terjadi proses perkembangan. Pendidikan adalah proses membantu peserta didik agar berkembang secara optimal; yaitu berkembang setinggi mungkin, sesuai dengan potensi dan sistem nilai yang dianutnya dalam masyarakat. Pendidikan bukanlah proses memaksakan kehendak orang dewasa (guru) kepada peserta didik, melainkan upaya menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan anak, yaitu kondisi yang memberi kemudahan kepada anak untuk mengembangkan dirinya secara

optimal. Ini berarti bahwa di dalam proses pendidikan anak aktif mengembangkan diri dan guru aktif membantu menciptakan kemudahan (facilitating) untuk perkembangan yang optimal itu.

Betapa pun sulitnya mendefinisikan pendidikan, namun untuk keperluan aplikasinya tetap perlu memiliki pegangan tertentu, agar apa yang Anda lakukan di sekolah memiliki pijakan yang mantap. Sekarang Bangsa Indonesia telah memiliki Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan adanya Undang-undang ini, maka penyelenggaraan pendidikan, terutama pendidikan formal di sekolah telah memiliki pijakan legal yang mantap, bahkan mengikat berbagai pihak termasuk Anda sebagai guru untuk melaksanakannya secara konsekuen.

Akhirnya makna pendidikan yang mantap dinyatakan di dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 (1) dinyatakan pendidikan sebagai “… usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.”

Jika dikaji lebih mendalam, makna pendidikan tersebut mengandung beberapa hal, yaitu :
  1. Pendidikan itu merupakan usaha sadar, artinya tindakan mendidik bukan merupakan tindakan yang bersifat refleks atau spontan tanpa tujuan dan rencana yang jelas, melainkan merupakan tindakan yang rasional, disengaja, disiapkan, direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Tindakan mendidik harus didasarkan atas tujuan dan dengan alasan-alasan yang rasional dan normatif, bukan tindakan serampangan atau asal-asalan.
  2. Paradigma baru praktek pendidikan lebih menekankan kepada pembelajaran alih-alih kepada proses mengajar yang mengutamakan peran guru, melainkan secara sengaja dan terencana guru memanfaatkan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan untuk mencapai keberhasilan belajar anak
  3. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif menjadi fokus utama proses pendidikan
  4. Anak harus aktif, artinya bukan hanya mendengarkan saja, melainkan harus lebih banyak bertanya, melakukan kegiatan tertentu, mencari sumber belajar, mencoba dan menemukan sendiri;
  5. Tujuan pendidikan adalah menumbuhkembangkan pribadi-pribadi yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, cerdas dan memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan dirinya, masyarakat dan bangsa.
Setelah menyimak beberapa definisi pendidikan yang dikemukakan oleh beberapa ahli dan dimantapkan dengan makna pendidikan yang ditetapkan di dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, selanjutnya Anda dapat mempersegar pemahaman Anda tentang hakikat pendidikan di Sekolah Dasar.

Kajian tentang tujuan pendidikan di sekolah dasar dewasa ini harus senantiasa dikaitkan dengan pendidikan dasar karena sekolah dasar merupakan bagian dari sistem (subordinasi) pendidikan dasar. Seperti yang telah Anda pahami pula bahwa pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang lamanya 9 tahun yang diselenggarakan selama 6 (enam) tahun di sekolah dasar (SD) dan 3 tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) atau satuan pendidikan yang sederajat.

Sekolah dasar (SD), menurut Waini Rasyidi (1993) pada hakikatnya merupakan satuan atau unit lembaga sosial (social institution) yang diberi amanah atau tugas khusus (specific task) oleh masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan dasar secara sistematis. Dengan demikian, sebutan sekolah dasar merujuk pada satuan lembaga sosial yang diberi amanah spesifik oleh masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan dasar penggalan pertama selama enam tahun untuk dilanjutkan pada penggalan pendidikan dasar kedua selama 3 tahun di SLTP atau satuan pendidikan yang sederajat.
Atas dasar pemahaman tentang beberapa definisi pendidikan maka Anda dapat mendefinisikan Pendidikan Sekolah Dasar sebagai suatu proses yang bukan hanya memberi bekal kemampuan intelektual dasar dalam membaca, menulis dan berhitung saja melainkan juga sebagai proses mengembangkan kemampuan dasar peserta didik secara optimal dalam aspek intelektual, sosial, dan personal, untuk dapat melanjutkan pendidikan di SLTP atau yang sederajat.

Secara teknis pendidikan SD dapat pula didefinisikan sebagai proses membimbing, mengajar dan melatih peserta didik yang berusia antara 6 – 13 tahun untuk memiliki kemampuan dasar dalam aspek intelektual, sosial dan personal yang terintegrasi dan sesuai dengan karakteristik perkembangannya.

Dalam definisi operasional tersebut di atas, Anda dapat memantapkan pemahaman bahwa tujuan pendidikan SD adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam aspek intelektual, sosial dan personal yang paling mendasar untuk dapat mengikuti pendidikan di SLTP.


LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1) Diskusikan dengan 3 - 5 orang teman kuliah Anda: mengapa guru harus memiliki pemahaman yang baik dan keyakinan tertentu tentang pendidikan?

2) Rumuskan satu definisi pendidikan yang Anda yakini sebagai rumusan yang cukup komprehensif dan baik menurut Anda sendiri!

3) Cobalah berdiskusi dengan 2 – 3 orang teman kuliah Anda untuk saling memberikan tanggapan tentang definisi masing-masing!

Petunjuk Jawaban Latihan
1) Tidak usah terlalu banyak prolog, mulailah diskusikan isu yang pertama “mengapa guru harus memiliki pemahaman yang baik dan keyakinan tertentu tentang pendidikan?”.

2) Bacalah kembali beberapa paragraf yang Anda pandang cukup sesuai dengan pemahaman Anda selama ini.

3) Mulailah Anda menulis untuk merumuskan definisi pendidikan! Bacakan rumusan definisi Anda dengan cukup lantang di hadapan teman-teman Anda, kemudian mintalah tanggapannya.

RANGKUMAN
  1. Walaupun definisi pendidikan yang dikemukakan para ahli sangat beragam, namun untuk keperluan aplikasi, Anda tetap perlu memiliki pegangan tertentu yang cukup mantap. Salah satu pandangan yang tetap mantap tentang pendidikan hingga sekarang adalah pandangan perkembangan.
  2. Oleh karena setiap pendidik (guru) selalu berhadapan dengan individu yang tengah berkembang maka pendidikan dapat dipandang sebagai proses membantu peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal dalam seluruh aspek kepribadiannya sesuai dengan potensi yang dimiliki dan sistem nilai yang berlaku di lingkungan sosial-budaya dimana dia hidup.
  3. Pendidikan bukanlah proses memaksakan kehendak orang dewasa (guru) kepada peserta didik, melainkan upaya menciptakan kondisi yang kondusif bagi optimalisasi perkembangan anak.
  4. Pendidikan di SD dapat didefinisikan sebagai proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar setiap siswa, dimana tiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dalam diri dan adanya suasana yang memberikan kemudahan (kondusif) bagi perkembangan dirinya secara optimal.
  5. Pendidikan di SD bukan hanya diorientasikan pada memberi bekal kemampuan membaca, menulis dan berhitung, melainkan pada penyiapan intelektual, sosial, dan personal siswa secara optimal untuk belajar secara aktif mengembangkan dirinya sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat, sebagai warga negara, dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Pendidikan di Sekolah Dasar sering disebut sebagai pendidikan transisional (peralihan) karena merupakan peralihan dari ....
A. pendidikan informal ke pendidikan formal
B. rumah ke situasi sekolah
C. rumah ke masyarakat
D. rumah ke pendidikan dan pengajaran

2) Perbedaan antara SD dan SLTP terletak dalam hal ....
A. pengelolaan sekolah
B. sistem penggunaan guru
C. administrasi kurikulum
D. metode mengajar

3) Persamaan antara SD dan SMP terletak dalam hal ....
A. tingkat perkembangan peserta didik
B. kurikulum yang dikembangkan
C. berada dalam satu jenjang
D. sistem pendidikan dan pengajaran

4) Pernyataan yang lebih dekat dengan pendidikan di SD bahwa pendidikan adalah proses ....
A. pengajaran
B. memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan siswa SD
C. menciptakan situasi kondusif bagi perkembangan siswa SD secara optimal
D. pemberian pengalaman kepada mahasiswa

5) Seorang guru SD sering disebut sebagai peletak dasar pendidikan formal karena dia ....
A. mendidik anak yang baru datang dari lingkungan keluarga
B. mengajar berbagai mata pelajaran
C. memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melanjutkan sekolah
D. mempersiapkan siswa agar melanjutkan ke SLTP

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar ?100% Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik, 70 - 79% = cukup < 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1


1) C. Rumah ke masyarakat.
2) B. Sistem penggunaan guru.
3) C. Berada dalam satu jenjang.
4) C. Menciptakan situasi kondusif bagi siswa SD secara optimal.
5) C. Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melanjutkan sekolah.

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkunjung di webset mbahguru.co.id

© Copyright 2019 Mbah Guru

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now