Form WhatsApp

CONTOH SEKOLAH PEDULI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR NEGRI SPAYUL 2019/2020

shape image

CONTOH SEKOLAH PEDULI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR NEGRI SPAYUL 2019/2020


PENDAHULUAN

Pembangunan yang kita lakukan saat ini mengalami perkembangan di berbagai sektor. Namun disamping itu, kita juga memiliki permasalahan lingkungan, khususnya bencana, antara lain: tsunami, longsor, banjir, kebakaran hutan, dan gunung meletus yang menimbulkan kerugian baik materi maupun korban manusia. Disisi lain, era globalisasi telah berproses dan akan terjadi tuntutan suatu produk industri yang harus memenuhi kriteria konsumen yaitu produk bermutu ( ISO 9000, Ecolabel) dan lingkungan hidup (ISO 14.001) sehingga suatu proses produksi harus memperhatikan penanganan bahan baku, pengolahan dan produk harus memperhatikan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup.

Melihat persoalan lingkungan hidup yang terjadi dan kapasitas sumber daya manusia yang memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup, maka program Pendidikan Lingkungan Hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu terus dikembangkan memberikan pemahaman, penyadaran, dan tuntunan kepada sisa dalam bersikap dan berprilaku peduli dan berbudaya lingkungan. Oleh karena itu, kami menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup melalui program Adiwiyata, program ini perlu mendapat dukungan dan partisipasi semua pemangku pendidikan untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

SDN Sepanyul ikut serta melestarikan lingkungan dengan sekuat tenaga menata lingkungan yang bersih, ramah lingkungan dan nyaman dengan program prioritasnya adalah Gerakan Penghijauan, Gerakan Hemat Air, Penataan Taman, Penanaman Bunga dan Penanganan Sampah yang berkesinambungan, program tersebut telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga banyak sekolah.

DASAR HUKUM

1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
3. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pusat dan daerah.
4. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup.

TUJUAN 

Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap perilaku berbudaya ramah lingkungan serta mewujudkah sekolah yang berwawasan lingkungan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat Bandung, khususnya warga sekolah SDN Gentra Masekdas Bandung dan masyarakat sekitarnya untuk berpartisipasi merawat dan menjaga lingkungan masing-masing dimana mereka berada.
Menghimpun kekuatan bersama dalam kegiatan pelestarian lingkungan yang berkesinambungan.
Menampilkan peran serta secara nyata dalam setiap upaya pemanfaatan daya dukung lingkungan dan dalam upaya pelestarian lingkungan untuk mensukseskan Visi Kota Jombang.

SUSUNAN PANITIA

Adapun susunan panitia dalam kegiatan Sekolah Adiwiyata tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagai berikut :
Penanggung Jawab : Dedi Kasiono, M.Pd Kepala Sekolah
TIM Adiwiyata : Tri Winarni, S.Pd
Sekretaris : Ica Puspita
Bendahara : Fatimah, S.Pd
Pengembang Kebijakan Sekolah dan Budaya Lingkungan
Koordinator Tim : Rony, S.Pd
Anggota : Suwaji, S.Pd
Pengembang Kurikulum Berbasis Lingkungan
Koordinator Tim : Dwi Suci A., S.Pd. SD
Anggota : Ambar Rukma G.A., S.Pd.
Pengembang Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisiatif
Koordinator Tim : Dwi Suci Afrilia, S.Pd.SD
Anggota : Suwaji, S.Pd
Pengembang dan atau Pengelola Sarana Pendukung Sekolah yang Ramah Lingkungan
Koordinator Tim : Fatimah, S.Pd
Anggota : Aris Shofadewi, S.Pd.SD


SDN Sepanyul Kecamatan Gudo, dalam wujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan menjabarkan program-program tersebut di atas dalam berbagai kegiatan, diantaranya:

1. Melaksanakan 7K (Kebersihan, Kesehatan, Ketertiban, Keamanan dan Keindahan)
Program 7K di sekolah ini bagaimana pengelolaan Kebersihan, Kesehatan, Ketertiban, Keamanan dan Keindahan di SDN Sepanyul. Semua ini tidak dapat menghasilkan secara optimal tanpa didukung oleh berbagai pihak, pegawai kebersihan sekolah, para pedagang, siswa, guru, karyawan Tata Usaha serta para stake holder sekolah dan peran serta orang tua serta masyarakat sekitarnya. Adapun petugas dari kegiatan 7 Sapta Pesona adalah sebagai berikut :

· Keamanan
· Ketertiban
· Kebersihan
· Keindahan
· Kesejukan
· Keramahtamahan
· Kenangan

Adapun Petugas dari kegiatan 7 K adalah sebagai berikut:
  1. Suwaji, S.Pd.
  2. Tri Winarni, S.Pd
  3. Fatimah, S.Pd.
  4. Rony, S.Pd.
Tugas dari kegiatan 7K diantaranya adalah untuk menegakkan kedisiplinan dan ketertiban di lingkungan sekolah juga untuk memberikan pendidikan yang optimal dalam mentaati peraturan sekolah yang harus ditaati oleh semua pihak baik guru maupun siswa dan juga ada kegiatan menyapa siswa di waktuk pagi atau SAPA PAGI artinya menyapa siswa pada waktu pagi di depan pintu gerbang masuk sekolah dengan menebarkan salam, berjabat tangan dan melihat siswa dalam memakai pakaian mulai dari baju, celana, rok, kaos kaki, sepatu, sabuk dan atribut lainnya atau siswa yang terlambat datang, apabila ada siswa yang melanggar maka akan dicatat, diberi nasihat dan dilaporkan kepada wali kelas atau petugas BP untuk ditindaklanjuti.

Adapun tujuan dari Sapa Pagi itu adalah :
Menyapa siswa di waktu pagi sebelum masuk kelas di depan pintu gerbang sekolah.
Untuk membiasakan diri mengucapkan salam di waktu kita bertemu dengan siapapun.
Untuk menanamkan kedisiplinan baik dalam berpakaian maupun dalam sopan santun.
Untuk membiasakan diri datang ke sekolah tepat waktu paling lambat 15 menit sebelum bel sudah ada di lingkungan sekolah.

7K berfungsi untuk mengoptimalkan daya yang ada untuk menjaga keamanan dan menciptakan rasa aman seluruh warga sekolah, dalam menunjang keberhasilan proses KBM dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan secara umum.

Ketertiban diciptakan seoptimal mungkin sehingga siswa dapat melaksanakan tata tertib dalam cara berpakaian maupun bertingkah laku dan bertutur kata. Kebersihan diusahakan tetap terpelihara dengan selalu membuang sampah pada tempatnya dan melaksanakan piket harian siswa yang telah diatur personalnya secara bergiliran setiap hari dan program Jum’at bersih (JUMSIH) yang melaksanakan kebersihan ditambah piket harian siswa supaya siswa mempunyai rasa tanggung jawab dalam memelihara kebersihan dikelasnya.

Kesehatan disosialisasikan supaya siswa selalu menjaga kesehatannya untuk mencapai seluruh kompetensi dasar yang harus dicapai setiap mata pelajaran.

Keindahan diupayakan dengan selalu menambah tanaman yang digantung di koridor serta mengatur berbagai tanaman untuk meningkatkan rasa estetika dan kesehatan jasmani dan rohani.

2. Melaksanakan Pengelolaan sampah antara lain : Pemilahan sampah (Organik dan Anorganik),
    daur ulang, dan komposting.
Pengelolaan sampah di SDN Sepanyul Kecamatan Gudo ditangani secara profesional dengan melibatkan unsur masyarakat dan dikelola dengan berkesinambungan setiap hari diangkut dengan terlebih dahulu ada pemilahan sampah antara sampah organik dan sampah anorganik. Pemilahan sampah pun biasanya melibatkan siswa melakukan pemilahan sampah setelah pulang sekolah. Setelah dilakukan pemilahan, untuk sampah anorganik seperti botol atau gelas bekas air mineral mereka kumpulkan, lalu dicuci bersih, dan setelah terkumpul banyak dijual, kemudian hasil penjualannya mereka gunakan untuk keperluan pemeliharaan kelas ataupun lingkungan di sekolah. Sedangkan untuk sampah organik, biasanya mereka gunakan untuk media komposting pada saat pembelajaran IPA.

Proses komposting secara sederhana yang dilakukan oleh para siswa SDN Sepanyul Kecamatan Gudo adalah sebagai berikut :
Pemilahan sampah
Penyediaan komposter
Perajangan sampah organik (seperti daun-daunan, buah-buahan, sayuran) sampai halus
Setelah sampah organik halus, masukkan ke dalam komposter
Selanjutnya campurkan cairan Bioaktifor dengan air dengan perbandingan (1:10) untuk 10 kg sampah
Setelah itu, masukkan cairan tersebut ke dalam sampah yang sudah halus, aduk rata
Tutup komposter (suhu + 50 C)
Diamkan hingga 30 hari
Jika warna sudah gelap dan gembur seperti tanah, berarti kompos sudah matang dengan baik

Selain pelaksanaan pemilahan sampah sampai dengan proses komposting, upaya lain dalam rangka peduli terhadap lingkungan pun terus dilakukan para siswa dengan cara melakukan daur ulang kertas misalnya. Walaupun dengan cara sederhana, para siswa dapat memanfaatkan kertas bekas yang sudah tidak layak pakai dengan membuat bubur kertas. Hasil dari kreasi bubur kertas tersebut diantaranya adalah topeng muka yang selanjutnya dapat mereka gunakan untuk logistik ekskul teater.

3. Melaksanakan pengelolaan limbah sekolah yang berasal dari WC dan kantin.
Pengelolaan limbah sekolah telah diantisipasi dengan baik mulai dari penyediaan saluran air kotor baik dari WC maupun dari kantin, semuanya dialirkan ke sungai kemudian dibuatkan penampungan lalu pengolahan melalui berbagai bahan yang disiapkan sehingga air kembali bias dipergunakan yang sangat memadai dengan tertutup secara rapi dan mengalir dengan baik sehingga tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan hidup.

4. Melakukan penghematan sumber daya air, listrik dan kertas yang ada di sekolah.
Untuk mengantisipasi kurangnya pasokan air atau energi listrik serta membantu pemerintah dalam penghematan air dan energi listrik, kami telah menunjuk petugas khusus untuk menangani penghematan air dan energi listrik setiap hari petugas kami berkeliling untuk mengontrol tempat aliran air bersih maupun tempat energi listrik yang dipakai di lingkungan sekolah.

5. Mengintegrasikan materi lingkungan pada mata pelajaran, baik melalui kurikuler maupun
    ekstrakurikuler.
Untuk lebih mengefektifkan dalam penyajian materi lingkungan tersebut, maka dengan cara mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran seperti IPS, PAI, PPKn dan Bhs. Indonesia, juga dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sehingga dengan cara tersebut diharapkan para siswa menjadi terbiasa dan sadar tentang pentingnya masalah lingkungan.

6. Memperlihatkan komitmen yang tinggi dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup di sekolah
    maupun di wilayah sekitar sekolah.
Sekolah mempunyai komitmen yang tinggi dalam upaya pengelolaan lingkungan sekolah yang ramah, indah, hijau, berbunga bukan saja di dalam lingkungan sekolah akan tetapi kami telah menata lingkungan di luar yang berhubungan dengan masyarakat seperti di jalan menuju sekolah telah dibuatkan taman yang indah dan itu ditangani secara khusus.

Upaya penataan lingkungan di luar sekolah dilakukan dengan cara yang lain, seperti melaksanakan Gerakan Pungut Sampah (GPS) di lingkungan sekitar sekolah radius 200-300 m. Pelaksanaan GPS dilakukan setiap hari Senin, Rabu, dan Jum’at.

Selain penataan lingkungan serta GPS di luar sekolah, para murid SDN Sepanyul Kecamatan Gudo di bawah pembinaan bapak/ibu guru Pembina ekskul mempunyai komitmen yang kuat dalam upaya peduli lingkungan dengan melakukan “Kampanye Hemat energi–Hemat biaya” . Kampanye tersebut dilaksanakan dengan cara penyebaran/ pembagian brosur tentang pemeliharaan lingkungan dengan hemat air, listrik dan sebagainya kepada masyarakat sekitar.

7. Melibatkan peran serta masyarakat di sekitar sekolah dalam hal upaya pengelolaan lingkungan
    hidup.
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup sangat besar, diantaranya mereka harus mendukung secara penuh kebijakan sekolah tentang upaya pengelolaan lingkungan hidup. Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, memelihara taman serta memelihara kebersihan lingkungan masing-masing, disamping itu juga kebijakan sekolah dalam pengelolaan lingkungan melibatkan, menerima masukan dari masyarakat sekitar, sehingga upaya untuk mencapai sekolah berbudaya lingkungan akan mudah dilaksanakan. Dan koordinator pelaksanaan adalah Komite Sekolah

8. Kegiatan membaca surat-surat pendek setiap hari 15 menit sebelum KBM dan melaksanakan
    kegiatan Kultum 10 menit sebelum KBM sekolah setiap hari Jumat.
Penduduk negara Indonesia yang mayoritas beragama Islam, dari banyaknya yang menganut agama Islam tetapi pada kenyataan sangat minim sekali orang yang memahami agama Islam terutama peraturan yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Bagaimana mungkin mengetahui Al-Qur’an kalau Al-Qur’an saja tidak pernah dibaca padahal Al-Qur’an merupakan pedoman hidup, petunjuk bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan, tetapi pada kenyataanya umat Islam banyak sekali yang tidak membaca Al-Qur’an apalagi hafal Asmaul Husna. Khususnya murid–murid SDN Sepanyul banyak yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Untuk merealisasikan supaya murid-murid yang akan menjadi pemimpin bangsa harus dibekali dengan kemampuan membaca Al-Quran dengan rutinitas menghapalkan surat-surat pendek setiap hari sebagai modal dasar keimanan yang mantap yang akan menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari 10 menit sebelum KBM di mulai dipimpin oleh guru pengajar atau siswa yang ditunjuk oleh guru. Sedangkan untuk kegiatan kultum (ceramah keagamaan) dilakukan setiap 15 menit sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pada setiap hari Jumat pagi. Kegiatan ini dibawah koordinator Ambar Rukma Gleri Afdia.

9. Program Naik Sepeda salah satu yang dianjurkan kepada peserta didik dan guru.
Program sepeda sekolah yang juga merupakan program pemerintah kota Bandung adalah salah satu program untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara. Peserta didik dan guru pergi dan pulang sekolah naik sepeda.

PENUTUP

SDN Sepanyul Kecamatan Gudo mempunyai program prioritas yaitu menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bersih, nyaman, ramah sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mudah-mudahan bisa tercapai. Dan mohon dukungan serta bantuan dari semua pihak. Demikianlah program ini semoga bermanfaat bagi kita semua

Posting Komentar

Terimakasih Sudah Berkunjung di webset mbahguru.co.id

© Copyright 2019 Mbah Guru

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now